CINTA RASUL



                  MAHABBATURRASUL (CINTA RASUL)


Dari Anas bin Malik r.a. Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :
  Tidak beriman salah seorang dari kamu sehingga aku lebih dia cintai daripada ayahnya, anaknya dan manusia seluruhnya.”
(HR. Al-Bukhari bab Iman I hal 9, Shahih Muslim bab Iman, nomor hadits 70,jilid I hal 67)


Mencintai Rasul adalah buah cinta kepada Allah


Setiap mu’min wajib mendahulukan cinta kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam daripada cinta atas dirinya, hartanya, ayahnya, anaknya dan manusia seluruhnya


Sahabat Umar bin Khaththab r.a. berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,“Ya Rasulullah, engkau bagiku lebih aku cintai daripada segala sesuatu, selain diriku.”Beliau bersabda : “Tidak bisa wahai Umar. Demi Dzat yang diriku dalam kekuasaan-Nya. Engkau tidak akan meraih kesempurnaan iman sehingga aku lebih engkau cintai daripada segala sesuatu termasuk daripada dirimu. “Umar berkata : “Kalau begitu, saat ini,demi Allah, engkaulah yang lebih aku cintai daripada diriku.” Beliau lalu bersabda : Saat inilahwahai Umar (telah sempuna) imanmu.” (Al-Bukhari : VII hal.218)

Muncul dan tumbuhnya cinta, karena kebaikan atau sifat-sifat terpuji dari yang dicintai.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling baik dan paling terpuji.
 
Allah berfirman ; “Laqad kaana lakum fii rasuulillahi uswatun hasanah “ (QS. 33 : 21)
 
Al-Qurtuby berkata :“Setiap orang yang beriman kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan keimanan yang sempurna,pasti mendapat perasaan cinta kepada beliau.”


Termasuk tanda kecintaan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: 
Melaksanakan sunnahnya dan segala ketetapannya dengan penuh kecintaan, keikhlashan dan kesabaran.


“ Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.” (QS. 33 :36)


Bukti/Identitas kecintaan umat pada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :


1.Berpegang teguh pada kitabullah dan sunnahnya.

2.Menghidupkan sunnah di saat orang-orang meninggalkannya.

3.Sabar dan tidak takut celaan orang-orang yang suka mencela.
 
 

2 komentar:

"Silahkan berkomentar yang baik, dan lebih mendekati pada kebenaran"