Wali songo adalah para pimpinan spiritual, mereka adalah ulama yang mencapai tingkatan tertinggi sehingga mengetahui segala hal ghaib yang terdapat dalam setiap agama, termasuk agama hindu. Dan mereka kemudian membuat sebuah kitab yang disebut Kitab Walisanga, dan dalam kitab tersebut bukan hanya ajaran islam semata, melainkan ajaran spiritual hindu juga, dan kemungkinan mereka mengharapkan pemahaman cara berpikir hindu jawa ini digunakan sebagai dasar untuk menyebarkan islam. Proses penyusunan kitab itu sendiri dilakukan melalui pertemuan rahasia, dan tidak dilakukan secara fisik. Dan Kitab Walisongo merupakan pengungkapan Ilmu Rahasia mengenai wujud badaniah, roh, kekuatan terpendam dan kekuatan kemauan.
(1) Manusia dalam badan Jasmaniahnya
Memasuki dunia nyata manusia menggunakan tubuh jasad atau jasmani, tanpa jasad tidak akan mungkin itu terjadi, dan dalam jasad tersebut terdapat ruh atau jiwa adalah pemberi kekuatan dan pemberi kehidupan pada badan jasmani ini dan tanpa jiwa atau roh maka manusia akan sama saja dengan benda mati, karena roh adalah pemberi kekuatan, kekuasaan dan daya pemelihara badan jasmani (selaput) dan badan jasmaniah menyimpan dan memelihara isinya (roh).Jiwa dan Budi .Roh yang disebut jiwa atau Atma adalah permulaan Dzat yang memiliki pertalian dengan Dzat Ketuhanan, yang merupakan permulaan tertinggi.
Roh dicerminkan sebagai daya cipta dan daya imajinasi manusia yang meneruskan, yang memelihara, yang menjaga dan melindungi. Dalam tubuh jasmani, roh memiliki kendaraan (sarana) untuk berkomunikasi dengan dunia fisik yang disebut sebagai Budhi atau jiwa rohani, budhi menghamba pada roh. Jiwa rohani ini tidak memilki kesenangan dan nafsu, karena mengembangkan sisi baik manusia, dan menjadi sumber suara bathin.Pada saat kedatangannya dialam kehidupan, jiwa kerohanian ini mendapat selaput yang dinamakan Kama atau Kamarupa atau sifat baik ( sifat kemanusiaan) dan nafsu buruk (sifat kebinatangan), dan ini merupakan badan halus yang akan tetap lengket pada roh selama roh berada didaerah astral setelah meninggalnya manusia.
Akan tetapi badan halus ini akan ditanggalkan apabila roh memasuki daerah kelangitan. Sepeninggal roh, badan halus (kama) akan menjadi bayangan yang akan menguap dan hilang. Badan halus (kamarupa) memiliki pertalian langsung dengan dunia fisik, nafsu, kesenangan dan keinginan yang menghinggapi badan halus merupakan sumber kekuatan untuk bertindak dan pertumbuhan fisik manusia. Penggalian keinginan dan nafsu akan melahirkan tindakan fisik melalui badan kasar, yang baik maupun yang buruk.Didalam nafsu yang melekat pada badan halus, terdapat jiwa kebinatangan yang memunculkan keinginandan rasa ( senang-susah, cinta-bencai, dsb) dan ini merupakan sebuah keburukan yang melekat pada manusia tetapi ini memberi kekuatan untuk bergulat dan berjuang dalam kehidupan di dunia.
Lapisan di luar Kamarupa adalah badan jasmaniah atau badan kasar. Biasanya apabila ada kecenderungan dari jiwa kebinatangan terlalu kuat maka budhi akan memberi peringatan, dan pergulatan jiwa kebinatangan dengan jiwa kerohanian menentukan perkembangan moral dan intelektual manusia. .Roh, Budhi, kamarupa adalah unsur kehidupan dan di luar unsur-unsur tersebut berkembanglah badan kasar manusia yaitu badan fisik yang kasat mata, pengikat atau jembatan antara unsur kehidupan dan badan kasar manusia adalah Nafas atau Prana Kekuatan pemikiran atau pertimbangannya disebut Manas, jiwa kerohanian akan cenderung melekat dengan Manas yang lebih tinggi ( aku yang tinggi) dan jiwa kebinatangan cenderung melekat pada manas yang rendah ( aku yang rendah). Oleh karena itu merupakan suatu kesatuan, keduanya akan terbagi menjadi dua kekuatan terpisah dan mempunyai kecenderungan yang berbeda.
Dan sebetulnya diluar badan kasar berkembang selaput yang disebut Lingga Sharira atau lapisan kedua yang merupakan selaput struktur halus yang menyelimuti badan manusia yang sering disebut sebagai kulit halus, dan setelah kematian manusia akan berubah menjadi kulit yang secara perlahan-lahan akan lenyap.
Kulit halus dikarenakan menyelimuti badan kasar maka ukuran kulit halus lebih besar dari badan kasar, yang merupakan sarana jiwa kebinatangan manusia menguasai daerah astral, dan kulit halus ini tidak hanya menyelimuti bagian luar tubuh manusia, melainkan juga merasuk ke dalam tubuh fisik dan melapisi semua organ tubuh kasar, dan menyerap magnet-magnet alamiah dari atmosfir kedalam badan manusia, cara kerjanya sama dengan spons penyerap yang menghisap air.
Kulit halus dikarenakan menyelimuti badan kasar maka ukuran kulit halus lebih besar dari badan kasar, yang merupakan sarana jiwa kebinatangan manusia menguasai daerah astral, dan kulit halus ini tidak hanya menyelimuti bagian luar tubuh manusia, melainkan juga merasuk ke dalam tubuh fisik dan melapisi semua organ tubuh kasar, dan menyerap magnet-magnet alamiah dari atmosfir kedalam badan manusia, cara kerjanya sama dengan spons penyerap yang menghisap air.
Dan pada saat menyerap berbagai kekuatan di atmosfir, kulit halus juga terkena pengaruh daya tarik jiwa, zat yang memang lebih kuat dan halus bila dibandingkan magnet badaniahnya. Tetapi kemampuan kulit halus untuk menyerap magnetis badaniah dari orang lain akan berkurang dengan bertambahnya umur, disebakan sifat penyerapannya ketika orang lebih tua bersentuhan dengan orang lebih muda maka “etheris ganda” dari orang yang lebih tua akan menyerap magnet badaniah orang yang lebih muda dan memang orang yang lebih tua memerlukan magnet tersebut untuk daya tahan tubuh kasarnya. Oleh karena itu hindarilah agar orang muda jangan tidur bersama dengan yang sudah berumur.
Bila orang yang lebih lemah berhubungan dengan orang lebih kuat, maka yang kuat akan memberikan magnet badaniahnya kepada yang lebih lemah, pada saat orang sakit maka umumnya kulit halusnya tidak berfungsi.Kekuatan fisik seseorang sangat ditentukan oleh pengaturan keseimbangan antara daya menyerap magnet dari luar dan daya serap dari luar, maka dari itu pada saat mengunjungi orang sakit seseorang harus berusia 14 tahun agar cukup kuat menjaga keseimbangan antara menyerap dan diserap karena dibawah usia itu kulit halusnya harus dilindungi oleh ibunya. Sama dengan orang lebih tua bersenggama dengan orang lebih muda, maka daya magnet yang lebih tua akan menyerap daya magnet yang lebih muda tersebut dan apabila kekuatan magnet ini terus menerus diserap sesorang akan dapat meninggal karena kehabisan daya magnetnya.Terdapat orang yang memiliki daya magnet kuat luar biasa dan dan harus dihindari karena semuanya dari mulai manusia, binatang, tumbuhan akan ditarik kekuatannya dan pada hari pertama meninggalnya kulit halus menjadi “kulit” dan keluar dari jenasah.Tali Jiwa Keluarnya kulit halus tersebut akan memutuskan tali jiwa atau “suratma” yaitu penghubung antara tubuh fisik dan unsur halus seseorang, secara fisik suratma tampak dalam prana.
Terputusnysa tali jiwa sebenarnya merugikan badan halus yang masih membutuhkan roh, tetapi bagi roh, putusnya tali jiwa merupakan suatu keuntungan karena roh akan terlepas dari kulit halusnya dan bisa bebas menuju ke kelangitan dan biasanya ini terjadi pada hari ke 3 meninggalnya seseorang dan apabila seseorang meninggal secara mendadak, pemutusan baru terjadi beberapa tahun kemudian.
Dan juga kulit halusnya belum terbebaskan dari ikatan dengan roh selama beberapa tahun, dan dalam kondisi tersebut belum dapat melepaskan diri secara alamiah semacam itu, kulit dan badan halus akan mengembara dan amat mudah dimasuki oleh pemikiran sehingga akan mempunyai kehidupan sendiri. Badan halus yang masih mengandung roh tersebut biasanya akan kembali kerumah tempat kediamannya ketika dia hidup dan mencoba meneruskan kehidupannya sementara sebagai makhluk halus dengan mengambil magnet badaniah dari para penghuni rumah tersebut, dan ini membahayakan bagi orang yang masih hidup.Beberapa orang dapat tanpa sadar melepaskan kulit halusnya untuk sementara, dan kulit halus akan tampak seperti badan kasar, perginya kulit halus dapat terjadi sesaat atau sebelum dan sesudah kematian, pada kematian mendadak atau kecelakaan , kulit halus dapat segera keluar dari badan kasar.
Bila keluar sebelum kematiannya, kulit halus akan mirip sosok hidup termasuk luka-lukanya apabila mengalami cidera. Bila keluar sesudah kematian, kulit halus akan kelihatan sebagai orang yang mati itu, sering kali sosok kulit halus ini akan muncul pada tempat yang jauh dari tempat meninggalnya yaitu tempat dimana yang diingat seseorang sebelum meninggalnya.
Bila keluar sebelum kematiannya, kulit halus akan mirip sosok hidup termasuk luka-lukanya apabila mengalami cidera. Bila keluar sesudah kematian, kulit halus akan kelihatan sebagai orang yang mati itu, sering kali sosok kulit halus ini akan muncul pada tempat yang jauh dari tempat meninggalnya yaitu tempat dimana yang diingat seseorang sebelum meninggalnya.
Kulit halus tanpa badan halus menjadikan badan halus tanpa pemikiran dan tergantung dari setiap pemikiran atau niat dari pemiliknya, dan selama tidur, kulit halus juga sering meninggalkan badan namuan disertai dengan badan halusnya dan ketika orang terbangun ia ingat apa yang ada dalam mimpinya adalah bukti bahwa badan halusnya telah keluar dari badan jasmaniahnya. Melalui suatu latihan seseorang dapat mengeluarkan ‘etheris ganda’ berikut badan astralnya dari badan kasar, dengan cara ini orang dapat muncul di suatu tempat yang dikehendaki dan tampat seperti badan kasarnya, sementara badan kasarnya yang ditinggalkannya seolah mati suri di tempatnya.
Walaupun dalam praktek ini ada bahayanya, yaitu badan kasar yang ditinggalkan badan halus dan kulit halus akan berada dalam kondisi tanpa magnet alamiah yang diperlukan dan tidak bisa bertahan terlalu lama tanpa perlindungan magnet dan badan halus, tetapi bila dapat melatih supaya roh keluar namun tetap meningalkan badan halus dan kulit halus maka kondisi badan halusnya tidak begitu berbahaya, karena badan halus dan kulit halus dapat melindungi dan memberi makan badan kasar yang ditinggalkannya, dan ini dapat terjadi bila sering dilatih secara keras.
Dalam kondisi ini jiwa tetap terikat dengan tali kejiwaan pada badan kasarnya, pemutusan sedikit saja dari ikatan tali jiwa dapat mengakibatkan kematian pada badan kasarnya, artinya selama jiwa diluar, ikatan tali jiwa harus dijaga, dengan cara badan kasar harus dijauhkan dari banyak orang, tidak ada keributan disekitar badan kasar atau menyentuh tubuh yang mati suri itu. Tali kejiwaan jangan dipandang sebagai tali atau benang keduniawian, suratma adalah kekuatan jiwa yang menghubungkan jiwa dengan badan kasar dan berasal dari hukum Kshetrjna ( hukum kekuatan yang membentuk ).
Proses Kematian Jiwa di selimuti oleh 4 lapisan, yaitu;Roh, kerohanian,badan Kejiwaan ( budhi) dan jiwa kemanusiaan atau kebinatangan yang disebut juga badan halus,badan kasar jasmani. Selaput halus yang menyelimutinya yang di sebut “kulit halus” atau ‘pancaran magnet’.
Dalam proses kematian seseorang, secara berurut lapisan-lapisan tersebut akan mengalami kematian dan proses perubahan:badan kasar (mati fisik, biologis). Selaput halus ( kulit halus) setelah keluar dari badan menjadi “kulit” dan lenyap. Badan halus pada kematiannya yang kedua dan dalam peralihan kelangitan yang pertama dan Roh setelah peralihan ke kelangitan yang kelima. Melalui proses inilah roh atau jiwa mengalami pemurnian, meninggalkan semua cacat, dan roh yang murni akhirnya setelah melalui kelangitan yang kelima, keenam dan ketujuh kembali kepada Tuhan.
Dalam proses kematian seseorang, secara berurut lapisan-lapisan tersebut akan mengalami kematian dan proses perubahan:badan kasar (mati fisik, biologis). Selaput halus ( kulit halus) setelah keluar dari badan menjadi “kulit” dan lenyap. Badan halus pada kematiannya yang kedua dan dalam peralihan kelangitan yang pertama dan Roh setelah peralihan ke kelangitan yang kelima. Melalui proses inilah roh atau jiwa mengalami pemurnian, meninggalkan semua cacat, dan roh yang murni akhirnya setelah melalui kelangitan yang kelima, keenam dan ketujuh kembali kepada Tuhan.
(2) Kekuatan Penghidupan
Unsur Kehidupan Badan Kasar Kekuatan yang menghidupkan jasmaniah (badan kasar ) manusia terdiri dari 3 unsur utama, yaitu:
-Prana ( kekuatan yang menggerakkan bagian tubuh ),
-Saman ( kekuatan magnet badaniah), dan
-Karma atau naluri ( hukum dari perbuatan sebab dan akibat).
Tubuh jasmani dan magnet badaniah merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan yang membentuk kepribadian. Tubuh jasmaniah sendiri terdiri dari aliran berbagai zat kecil yang tidak terlihat, gas yang dipadatkan, dan udara yang merupakan campuran antara gas zat asam, gas zat nitrogen, gas zat air, dan gas zat asam arang. Zat gas-gas ini adalah unsur-unsur yang berdiri sendiri, namun karena kerja sama dari kedua unsur utama, maka menjadi satu kesatuan, dan dengan cara ini maka semua bagian tubuh akan selalu ada penggantian dan dalam selang waktu 3 bulan akan diperbaharui atau diganti lagi.
-Prana ( kekuatan yang menggerakkan bagian tubuh ),
-Saman ( kekuatan magnet badaniah), dan
-Karma atau naluri ( hukum dari perbuatan sebab dan akibat).
Tubuh jasmani dan magnet badaniah merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan yang membentuk kepribadian. Tubuh jasmaniah sendiri terdiri dari aliran berbagai zat kecil yang tidak terlihat, gas yang dipadatkan, dan udara yang merupakan campuran antara gas zat asam, gas zat nitrogen, gas zat air, dan gas zat asam arang. Zat gas-gas ini adalah unsur-unsur yang berdiri sendiri, namun karena kerja sama dari kedua unsur utama, maka menjadi satu kesatuan, dan dengan cara ini maka semua bagian tubuh akan selalu ada penggantian dan dalam selang waktu 3 bulan akan diperbaharui atau diganti lagi.
Organ tubuh terdiri dari 4 kekuasaan, yaitu:
-pernapasan,
-panas tubuh,
-peredaran darah, dan
-pencernaan makanan.
Seluruh kekuatan ini berjalan karena magnet badaniah, dan pada kelahiran seorang bayi ketika bayi terkena udara yang disebabkan daya tarik magnet badaniah, terjadilah gerakan naik turun paru-paru dan gerakan mengembang mengempis jantung, dan dengan gerakan ini maka zat asam akan masuk dalam tubuh.
-pernapasan,
-panas tubuh,
-peredaran darah, dan
-pencernaan makanan.
Seluruh kekuatan ini berjalan karena magnet badaniah, dan pada kelahiran seorang bayi ketika bayi terkena udara yang disebabkan daya tarik magnet badaniah, terjadilah gerakan naik turun paru-paru dan gerakan mengembang mengempis jantung, dan dengan gerakan ini maka zat asam akan masuk dalam tubuh.
Dalam makanan yang masuk kedalam tubuh, terdapat asam arang yang akan dikeluarkan lagi oleh udara yang masuk, karena pernapasan menghirup zat asam arang maka hasilnya bukan hanya panas tubuh, melainkan juga darah akan mengalir disebabkan makanan yang dimakan. Darah dialirkan melalui pembuluh darah dan pencernaan akan bekerja untuk mengeluarkan sisa-sisa sari makanan dan air dari dalam tubuh. Kerjasama dari 4 kekuatan tubuh ini menimbulkan darah, daging dan menyusul lagi terjadinya lemak, tulang, rambut, kuku, air mata, dan keringat.
Sebetulnya darah adalah penjelmaan dari kekuatan hidup dan dalam darah terdapat rahasia kehidupan, bila seseorang sedang sakit maka kekuatan dalam darah melemah, namun kekuatan magnet dapat menguatkan kembali, dan ketika seorang meninggal, selama darahnya belum berubah menjadi air, orang ini belum meninggal secara keseluruhan.
Kulit bukan hanya selaput pelindung tubuh manusia, melainkan juga merupakan organ tubuh utama, susunan kulit cukup rumit, terdiri dari 2 lapisan yaitu kulit luar dan kulit dalam. Bagian kulit luar yang kuat memiliki banyak lubang kecil-kecil yang menghubungkan dengan kulit dalam. Kulit bagian dalam terdiri dari pembuluh darah dan syaraf yang dijalankan oleh gerakan naik-futon dari tubuh disebabkan pernafasan.
Melalui lubang kecil kulit luar inilah darah yang tidak terpakai atau berakibat buruk, seperti uap dan keringat akan dikeluarkan. Dikulit luar ada selaput serupa minyak yang harus selalu di bersihkan, bila tidak maka lubang-lubang kecil pada kulit luar akan tertutup dan akan berakibat buruk bagi darah dan dapat menyebabkan seseorang akan sakit, bahkan penyumbatan akan menyebabkan kematian, karena lubang pori-pori dilindungi oleh lapisan halus yang membentuk daya magnet maka sebenarnya lubang itu tidak tertutup sepenuhnya.
Lapisan kulit halus membawa magnet alam ke dalam badan dan dapat mempengaruhi badan dari daya tarik magnet astral dari roh karena badan halus merupakan jembatan antara badan kasar dan jiwa, kerja dari kekuatan ini secara bersamaan melahirkan pancaran aliran magnetis yang mengalir ke otak dan menyebabkan magnet kepribadian dan menyebabkan terjadinya tenaga syaraf, tenaga otot dan energi manusia, dan juga dapat terjadi pemikiran, raut muka, pendengaran, bunyi suara, perasaan, penciuman dan rasa.Karena daya-daya ini maka terjadilah tindakan yang dapat dibagi ke dalam beberapa macam.
Organ tubuh dan magnet alam bekerja secara alamiah dan dibawah pengaruh hukum alam yang menyebabkan manusia makan, minum, dan tidur yang di perlukan untuk bertahan hidup oleh badan kasar. Magnet kepribadian melalui daya pikiran dari seorang manusia bersih dan tindakan baik maka bentuk badannya akan baik dan halus, bila seseorang selalu berpikir buruk dan bertindak jahat maka bentuknya akan menjadi kasar dan jelek, dan bila seseorang melakukan perbaikan tindakan maka badannya juga akan membaik.
Dan dalam keadaan normal sebetulnya lemahnya organ manusia dan kurangnya pengaruh dari magnet alami akan menyebabkan penyakit dan bila unsur organik tubuh dan magnet keduanya tidak bekerja akan menyebabkan kematian, walaupun dengan latihan seseorang dapat meniadakan kekuatan organiknya yang menyebabkan mati suri. Gangguan Badan Kasar Kerja organik kita jelek bila lapisan halus kurang membawa magnet alam kedalam tubuh seseorang, bila pemasukannya terhenti maka keseimbangan astral dan magnetis alami akan terputus sehingga gerakan pernafasan dari paru-paru dan gerakan mengembang mengempis dari jantung berhenti.
Dan ini dapat di perbaiki dengan mengambil nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya dan gerakan ini dilakukan dalam keadaan berbaring, karena tarikan nafas yang kemudian masuk dalam tubuh akan membakar benih-benih penyakit dan akan mengalirkan banyak magnet alam kedalam tubuh seseorang, dan penyakit serta gangguan peredaran darah dapat dihindari dengan latihan pernafasan “ Pranaijama”.
Naluri Naluri adalah tindakan kejiwaan yang tidak disengaja, karena itu tindakan ini sering dianggap sebagai tindakan di luar kendali pikiran sadar manusia, dan naluri itu muncul karena memang tidak ada tindakan lain yang dapat dilakukan untuk selamat, dengan melihat, mendengar, merasa adanya bahaya, secara otomatis badan digerakkan, kekuatan indera berasal dari magnet kepribadian yang merupaka kekuatan rohaniah atau kekuatan jiwa seseorang.Naluri bekerja tanpa pemikiran dan tidak memihak, dan mengendalikan pemakaian magnetisme kepribadian dan tindakan baik dan buruk sehingga dalam pelaksanaan juga hukum dari sebab akibat, dan naluri berasal dari ingatan luar atau jaringan ingatan alaminya jiwa dan ingatan bagian dalam atau ingatan kejiwaan roh.
Naluri Naluri adalah tindakan kejiwaan yang tidak disengaja, karena itu tindakan ini sering dianggap sebagai tindakan di luar kendali pikiran sadar manusia, dan naluri itu muncul karena memang tidak ada tindakan lain yang dapat dilakukan untuk selamat, dengan melihat, mendengar, merasa adanya bahaya, secara otomatis badan digerakkan, kekuatan indera berasal dari magnet kepribadian yang merupaka kekuatan rohaniah atau kekuatan jiwa seseorang.Naluri bekerja tanpa pemikiran dan tidak memihak, dan mengendalikan pemakaian magnetisme kepribadian dan tindakan baik dan buruk sehingga dalam pelaksanaan juga hukum dari sebab akibat, dan naluri berasal dari ingatan luar atau jaringan ingatan alaminya jiwa dan ingatan bagian dalam atau ingatan kejiwaan roh.
Ingatan luar merekan segala sesuatu selama hidup di dunia; apa yang dilihat, didengar atau dirasakan, setelah kematian ini akan tetap menyertai jiwanya, akan tetapi ingatan ini tidak akan mempengaruhi evolusi dari jiwa kebinatangannya, ingatan ini akan hilang bersama dengan jiwanya bila rohnya sudah mencapai daerah kelangitan.
Ingatan dalam atau ingatan kerohanian merekam semua pikiran manusia, tindakan baik buruk, apa yang dibaca, dialaminya, perilaku dalam keseharian dan dipengaruhi oleh pergaulannya dengan orang lain dan tidak akan hilang meski manusia berupaya melupakan pikiran dan tindakan di masa lalu, dan ketika ajal tiba ingatan akan muncul kembali dan menjadi saksi atas semua kejadian, pikiran dan tindakan yang dialaminya, dan ingatan akan mempengaruhi bentuk wajah baik dan buruk sesuai ingatan yang disimpannya dan ini sangat berpengaruh besar dalam perkembangan jiwa seseorang.
Ingatan dalam atau ingatan kerohanian merekam semua pikiran manusia, tindakan baik buruk, apa yang dibaca, dialaminya, perilaku dalam keseharian dan dipengaruhi oleh pergaulannya dengan orang lain dan tidak akan hilang meski manusia berupaya melupakan pikiran dan tindakan di masa lalu, dan ketika ajal tiba ingatan akan muncul kembali dan menjadi saksi atas semua kejadian, pikiran dan tindakan yang dialaminya, dan ingatan akan mempengaruhi bentuk wajah baik dan buruk sesuai ingatan yang disimpannya dan ini sangat berpengaruh besar dalam perkembangan jiwa seseorang.
Dan sebagai hukuman atas mereka yang berbuat tidak baik selama hidupnya maka ingatan akan dimunculkan kembali dalam bentuk nyata dan dengan ini akan timbul penyesalan.
Ikatan Roh dan badan Kasar Pengikat dari semua kekuatan, daya dan upaya dari badaniah seseorang adalah jiwanya.
Ikatan Roh dan badan Kasar Pengikat dari semua kekuatan, daya dan upaya dari badaniah seseorang adalah jiwanya.
Manusia adalah makhluk yang punya roh, untuk sementara diselimuti oleh lapisan badaniah yang tiap waktu dapat musnah, akan tetapi daya pikir dan kemauan manusia selalu diperbaharui lagi, ini akan berlangsung terus menerus hingga akhirnya selaput ini rusak dan ditinggalkan oleh rohnya. Meskipun demikian, kematian tidak lain daripada kelahiran dari rohnya yang yang akan berpindah dalam kehidupan lain, karena roh tidak dapat musnah dan akan mempertahankan kepribadiannya.Lapisan organik hanya dipinjam untuk tampil sementara di daerah kehidupan seseorang, jadi badan hanya alat, karena mata dan syarafnya akan terikat pada aether dan bagian magnet yang lebih halus melalui telinga dan paru-paru dengan atmosfir, dengan indera lainnya yang merupakan alat perasaan akan berhubungan dengan badan kasar dan dunia fisik, baik yang keras maupun yang cair.
Hubungan jiwa dengan badaniah menyebabkan manusia yang berwujud organik dapat berhubungan dengan dunia rohaniah, ketika meninggalkan badan organik, rohnya tidak berubah dalam bentuk, kemampuan, sifat, dan juga dalam ilmu yang diperoleh.
Ketika manusia meninggalkan selimutnya akan menjadi ringan tanpa ada perubahan pada badan rohaniahnya, badan rohaninya tidak akan lebih baik atau lebih buruk.Seperti badan organik, badan rohaniah juga memiliki indera, akan tetapi berbeda dengan badan organik, cara kerja indera rohaniah lebih tajam dan lebih menyenangkan dengan daya serap pikiran yang lebih tinggi.
Setelah kematiannya, roh binatan, tetap memiliki kepribadian. Hanya saja roh ini tidak memiliki kesadaran Aku. Kadar intelektualnya tetap dan tidak berkembang, sesuai dengan hukum kehidupan, bila seekor binatang mati maka rohnya akan masuk ke badan organik lainnya, tumbuh-tumbuhan, logam, dan batu, setelah kematiannya akan berada dalam keadaan yang sama meskipun badan halusnya tidak begitu sempurna seperti binatang.
Setelah kematiannya, roh binatan, tetap memiliki kepribadian. Hanya saja roh ini tidak memiliki kesadaran Aku. Kadar intelektualnya tetap dan tidak berkembang, sesuai dengan hukum kehidupan, bila seekor binatang mati maka rohnya akan masuk ke badan organik lainnya, tumbuh-tumbuhan, logam, dan batu, setelah kematiannya akan berada dalam keadaan yang sama meskipun badan halusnya tidak begitu sempurna seperti binatang.
(3) Kekuatan Pemikiran
Baik buruk perbuatan manusia tergantung pada perkembangan magnet pribadinya dan perkembangan magnet pribadi sangat tergantung pada hati nurani atau perasaan manusia pada saat itu.Bila kekuatan magnet manusia sama maka semua manusia akan mempunyai kekuatan badan sama, pemikiran yang sama, dan energi tindakan yang sama, tetapi pada kenyataannya tidak demikian karena sangat bergantung pada perkembangan kemauan dan pemikirannya.
Magnet pribadi manusia terletak di otak, melalui daya pikir otak daya magnet menimbulkan getaran-getaran yang mengalir melalui syaraf-syaraf ke seluruh badan dan ini akan menetukan gerakan tubuh berupa tindakan, daya pikir juga menentukan perbuatan baik buruk dan ini tergantung dari nurani atau perasaan hati. Perasaan hati manusia dapat dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu yang membuat gembira dan sedih.
Magnet pribadi manusia terletak di otak, melalui daya pikir otak daya magnet menimbulkan getaran-getaran yang mengalir melalui syaraf-syaraf ke seluruh badan dan ini akan menetukan gerakan tubuh berupa tindakan, daya pikir juga menentukan perbuatan baik buruk dan ini tergantung dari nurani atau perasaan hati. Perasaan hati manusia dapat dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu yang membuat gembira dan sedih.
Magnet pribadi bekerja sehingga menimbulkan perasaan nyaman pada otak dan perasaan ini akan disalurkan ke seluruh badan dan yang membuat sedih akan terjadi sebaliknya yaitu akan membuat lesu di seluruh badan dan atau sakit.
Orang yang selalu gembira dapat menyalurkan energi pada orang lain tanpa merugikan dirinya. Aliran magnet yang terkuat terdapat pada ujung jari atau melalui mata dan dari mulut .
Perlu diketahui bahwa orang yang magnetis badan halusnya lebih kuat dibanding magnet badan kasarnya akan mempunyai pengaruh buruk pada manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan disebut “jettatura” dan oleh orang jawa dinamakan “mata nasar” atau tangan panas.Penyerahan diri dari orang yang daya magnetisnya lemah ke yang kuat dapat dilakukan dengan meniup mukanya, dan inilah yang disebut terhipnotis atau dharana, dan dalam keadaan demikian sebenarnya orang yang terhipnotis kesadaran atau jiwanya terlepas dari tubuhnya, dan pasti tidak berdaya sama sekali ,karena kepribadiannya hilang maka dapat dihinggapi roh lain.
Dan dalam keadaan ini roh juga akan ingat pada semua kejadian masa lalu, kebangkitannya kembali sebagai manusia, menceritakan rasa sakitnya dimasa itu, dan pengobatan sampai kesembuhannya. Tubuh jasmaniah sedemikian aneh sehingga dapat dianggap berlawanan dengan hukum alam yang ada.
"Orang yang terhipnotis dikarenakan syaraf organiknya tidak aktif( tertidur), kesadaran hilang sehingga tidak ada lagi kemauannya. Beberapa sifat (kemampuan ) tersebut juga dapat dimiliki oleh orang yang meninggal, beberapa jam sebelum meninggal tubuh seorang tersebut dalam keadaan tidur secara organik, rohnya karena ingin mengucapkan selamat tinggal kepada keluarganya atau teman , daya pikirnya memiliki kekuatan untuk mewujudkan diri, oleh karena itu dapat menampakkan diri pada teman atau keluarga. Ketika roh orang yang hampir meninggal merasuk ke seseorang bisa terjadi orang itu bisa berbicara bahasa roh, melukis, mengetuk-ngetuk pintu, menggerakkan benda karena roh halus ini menggunakan magnet pribadi orang lain, dan ini menunjukkan bahwa tindakan manusia tidak tergantung dari badaniahnya."
Semua tindakan manusia berasal dari kecerdasan yang tidak tampak.
Apa yang menyebabkan orang kehilangan magnet pribadi ?.... diantaranya adalah terlalu sering melakukan seks, hidup tidak teratur, menghamburkan nafsu, tidak menjaga badan, sedih, terharu yang berlebihan, marah-marah, minuman keras, bumbu pedas, tembakau, dan terlalu banyak kopi, teh atau daging dan untuk mengembangkan magnet pribadi harus hidup teratur, makan sayur, buah, dan minuman air asli.
Kemampuan menggunakan pertimbangan(rasa) ketika hendak menggunakan pikiran, yang merupakan asal-usul dari magnet kepribadian yang menyebabkan magnet kepribadian berkembang, kekuatan hidup juga akan memperkuat pengembangan otot dan syaraf, kehilangan dari magnet kepribadian menyebabkan seseorang sakit syaraf dan mengendor kekuatan fisiknya.
(4) Kekuatan Terpendam
Setiap perbuatan manusia yang dilakukan dengan sadar, baik maupun buruk pasti didahului oleh pemikiran, dan dalam lingkungan aura setiap pemikiran akan menimbulkan getaran. Lingkungan aura adalah dunia debu material atau lingkungan magnetisme manusia, getaran tersebut akan menimbulkan warna yang akan menciptakan bayangan.
Warna buah Pikiran ( Aura) Dapat dibagi dalam 3 jenis ;Buruk, biasa, baik,
Pikiran yang biasa dapat dibagi lagi menjadi pemikiran yang condong pada keburukan dan kebaikan, dengan demikian buah pemikiran dapat dibagi menjadi buruk, biasa condong ke buruk, biasa, biasa condong ke baik, dan baik,
Dalam lingkungan auranya pemikiran tersebut menimbulkan warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu dan mempunyai arti sbb ;
Pikiran yang biasa dapat dibagi lagi menjadi pemikiran yang condong pada keburukan dan kebaikan, dengan demikian buah pemikiran dapat dibagi menjadi buruk, biasa condong ke buruk, biasa, biasa condong ke baik, dan baik,
Dalam lingkungan auranya pemikiran tersebut menimbulkan warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu dan mempunyai arti sbb ;
1. Coklat kemerahan : nafsu dan tamak
2. Merah jambu : nafsu kemarahan
3. Merah muda : nafsu dalam cinta
4. Merah jambu : nafsu cinta kasih
5. Jingga : Keberanian
6. Kuning : Daya pikiran
7. Hijau : Simpati
8. Biru, biru nila : Rasa ketuhanan, keberagamaan
9. Ungu : Kerohanian, pertalian dengan jiwa
10. Hitam atau gelap (tidak menunjukkan warna) : perasaan iri, warna ini muncul pada orang yang tidak beradab atau sedang sakit
11. Putih, seperti bulan : menjukkan keimanan.
2. Merah jambu : nafsu kemarahan
3. Merah muda : nafsu dalam cinta
4. Merah jambu : nafsu cinta kasih
5. Jingga : Keberanian
6. Kuning : Daya pikiran
7. Hijau : Simpati
8. Biru, biru nila : Rasa ketuhanan, keberagamaan
9. Ungu : Kerohanian, pertalian dengan jiwa
10. Hitam atau gelap (tidak menunjukkan warna) : perasaan iri, warna ini muncul pada orang yang tidak beradab atau sedang sakit
11. Putih, seperti bulan : menjukkan keimanan.
Gerak dan Daya Buah Pikiran Bayangan buah pikiran dapat keluar dan dapat masuk kedalam manusia, dan dapat secara alamiah, yaitu pada saat seseorang melihat, mendengar, merasakan sesuatu. Meski begitu penyerapan juga dapat berjalan secara tidak alamiah, yaitu ketika bayangan buah pikiran seorang memiliki daya magnet sehingga dapat menarik bayangan buah pikiran orang lain yang punya sifat sama dan lalu bercampur jadi satu dan kondisi ini yang dapat menimbulkan ikatan dan memunculkan rasa simpati dan senang, dan ini bisa terjadi juga pada manusia dengan makhluk halus dan yang perlu di waspadai bahwa adanya daya pengaruh dapat berakibat baik ataupun buruk.
Buah pikiran sifat laten, dan agar menjadi kekuatan nyata harus disatukan dengan kekuatan, bila pemikiran tidak disatukan dengan kemauan maka buah pikiran akan padam dengan sendirinya kecuali bila dapat disalurkan ke buah pikiran orang lain yang sejenis, bila pikiran banyak orang mempunyai sifat sama dapat tarik menarik, saling memperkuat, dan menyatu sehingga menjadi satu bayangan dengan kekuatan yang dahsyat.
Buah pikiran sifat laten, dan agar menjadi kekuatan nyata harus disatukan dengan kekuatan, bila pemikiran tidak disatukan dengan kemauan maka buah pikiran akan padam dengan sendirinya kecuali bila dapat disalurkan ke buah pikiran orang lain yang sejenis, bila pikiran banyak orang mempunyai sifat sama dapat tarik menarik, saling memperkuat, dan menyatu sehingga menjadi satu bayangan dengan kekuatan yang dahsyat.
Berbagai bencana nasional, kekacauan, peperangan, perseteruan dan bencana alam merupakan dampak dari saling tarik menarik buah pikiran banyak orang. Mantra dan Kekuatan Terpendam Dan kekuatan pikiran dapat dihasilkan dengan mengucapkan mantra karena dengan ini seseorang dapat menyerap kekuatan buah pikiran.
Mantra dapat digunakan untuk menciptakan buah pikiran yang diarahkan pada orang lain untuk mempengaruhi orang yang dituju, dan tergantung mantra yang diucapkan dan mantra yang baik akan menjadi pelindung orang atau roh yang didoakan, dan mantra yang buruk akan berakibat sebaliknya, dan seseorang yang hidupnya lurus dan bersih serta tidak punya pikiran jahat akan dilindungi oleh makhluk-makhluk yang menjaganya dari dampak sumpah serapah. Bayangan buah pikiran akan dapat merasuk dan mempengaruhi badan halus (astral) orang yang sudah meninggal (mayat astral) yang mengembara tanpa tujuan, mayat astral dapat disebut sebagai roh “tanpa jiwa” dan ini berasal dari orang yang semasa hidup bersifat jahat, mengumbar nafsu dan kesenangan atau roh orang yang meninggal sebelum waktunya yang disebabkan bunuh diri, dibunuh atau kecelakaan, dan roh seperti ini akan tetap terikat dalam jasadnya di kuburan hingga akhir kulitnya rusak disebabkan ketuaan dan rohnya terus mengembara dan tidak dapat meninggalkan dunia.
Bila mayat abstrak ini bertemu dengan hasil bayangan daya pikir buruk maka dapat menjelma menjadi syetan jahat dan memiliki sifat, seperti mantra yang diucapkan oleh pembuatnya dan dapat dipakai untuk segala tujuan, inilah kekuatan terpendam dan mantra ini disebut “wethala siddhi”, dan biasa disebut jimta, sarat, guna-guna, atau tumbal.Kekuatan pikiran dapat mengubah roh tak berjiwa yang tanpa wujud tersebut menjadi berwujud, dengan dihinggapi buah pikiran hasil mantra, roh tanpa jiwa menjadi hamba dari mantra ini dan dapat digunakan untuk maksud apapun. Dalam ilmu kekuatan terpendam, roh jahat dapat dibagi ke dalam beberapa jenis, seperti; awici, ngalu, dan kasasar, dan roh yang berbuat baik dinamakan saija.
Pelajaran dari Buah Pikiran Pikiran menghasilkan bayangan dan bila digabung dengan kemauan disebut Issha, dan pikiran menghasilkan perbuatan baik dan buruk Keluarnya bayangan pikiran demikian dan akibatnya dinamakan “karma” manusia, bila manusia dapat menguasai bayangan buah pikiran maka hawa nafsunya akan dapat dikendalikan dan karmanya dapat dikuasai. Orang dengan sifat yang baik bila meninggal selubung halusnya atau kamarupa akan lepas dengan mudah, dan rohnya akan terbang menuju ke daerah kelangitan, roh yang tidak dapat melepas selubung halusnya tetap diselubungi badan halus dan mengembara di dunia menjadi roh tak berjiwa.
Tugas hidup orang di dunia adalah menolak setiap buah pikiran jahat yang timbul, karena dorongan jahat akan melahirkan perbuatan, daya pikir bisa dikembangkan sedemikian tinggi sehingga dapat mengerjakan sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh manusia biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
"Silahkan berkomentar yang baik, dan lebih mendekati pada kebenaran"