Relakanlah semua yang telah terjadi
Jangan pernah menganggap cinta sebagai kepedihan
Bila cinta tak harus memiliki
Anggaplah pahit manis cinta sebagai pelajaran
Sambutlah indah kasih karunia-Nya
Saat hangat mentari menyentuh lembut di pagi hari
Sebab rasa cinta takkan pernah sirna
Selama mentari masih menyinari bumi
Cinta...sungguh aneh dirasa
Datang dan pergi tanpa berita
Terkadang Datang dengan bahagia
Dan pergi meninggalkan duka
Sanggupkah diri ini berharga untuk satu cinta
Dengan mengabdi pada satu hati
Dan terpatri pada satu nama
Yang mampu membuat diri bahagia selamanya
Jika aku harus memilih hidup tanpa cinta-Mu
Demi kekasih yang menyaingi-Mu
Mungkin...hanyalah duka lara pada diriku
Jika aku harus memilih hidup tanpa kasih sayang-Mu
Demi kekasih yang lebih kusayangi dari-Mu
Mungkin...panas api neraka kurasa di hatiku
Ketika sekian lama kucari cinta sejati
Yang didapat hanyalah mimpi buruk
Terhalang oleh nama berkedok martabat suci
Merasa sucinya diri selalu membuat cinta terpuruk
Hidup memang sebuah pilihan
Memilih pendamping meniti kehidupan
Tetapi hati lebih condong pada penampilan menawan
Masih mencintai yang akhirnya menimbulkan penderitaan
Aku yang merindu dan mendamba
Pada pandangan mata yang memikat
Begitu indah membuai nafsu di jiwa
Melambungkan angan pada cinta nikmat sesaat
Memanglah cinta tidak pernah memilih
Pada segala kondisi dan siapa saja akan dihampirinya
Cinta hanya tahu bahwa dirinya adalah sebuah anugerah
Rasa yang diluncurkan dari busur panah asmara
Tanpa bisa meronta menahan desingan panahnya
Mencintai adalah mengagumi dengan hati
Mengagumi adalah mencintai dengan pikiran
Jangan pernah mencintai seseorang dengan hati
Karna hati hanyalah untuk satu cinta ILAHI....
Rasa sepi dalam diri bukanlah sepi karena-Nya
Sepi diri ini karena ada sesuatu yg hilang
Yang telah terlupakan oleh rasa bimbang
Hingga tak tau lagi tali kendalinya
Diantara sudut-sudut gelapnya dunia
Menahan hampa dalam kesendirian
Dan tujuan hidup hanyalah tinggal impian
Tersisa dengan kegelisahan dan air mata
Pilihan hidup adalah sebuah keputusan
Dan keputusan adalah suatu tekad dan ketegasan
Tak seharusnya ada sesal dan rasa kehampaan
Karena itulah jalan yang telah menjadi pilihan
Namun diri hanyalah insan lemah
Dalam kelam rasa kesunyian
Tak memandang matahari selalu menyapa ramah
Dan indahnya bintang tak jemu berkilaun
Memberi sinar dalam kegelapan\
Bertawakal lah pada Sang Pemberi Kehidupan
Wahai Insan yang lemah.............................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
"Silahkan berkomentar yang baik, dan lebih mendekati pada kebenaran"