LAILATUL QADAR

 
Bismillaahirrahmaanirrahiim

Puncak dari bulan Ramadhan yang sedang dijalani yaitu pada saat tibanya malam seribu bulan (LAILATUL QADAR),peristiwa ini merupakan moment yang sangat penting dan penuh kemuliaan dan karunia-NYA yang sudah tentu ditunggu-tunggu para  umat muslim sedunia.

''Sesungguhnya Kami telah menurunkannya(Al Qur’an)pada malam kemuliaan.Dan Tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar”.[Qs.Al-Qadr: 1-5]



PENGERTIAN LAILATUL QADAR

Lailatul Qadar’ merupakan gabungan dari 2 kata,yaitu ‘LAILATU(MALAM)’ dan ‘AL QADAR(KEMULIAAN)’. Dalam memberikan makna ‘Lailatul Qadar’ terdapat beberapa pendapat ulama beserta argumentasinya:


1.Lailatul Qadar berarti malam kemuliaan dan keutamaan(Lailatusy Syarafi wal Fadhli). Disebut dengan malam kemuliaan dan keutamaan,karena pada malam itu diturunkan kitab suci Al Qur’an. Firman Allah SWT,“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya pada malam kemuliaan”.[Qs.Al-Qadar:1].

Asy Sya’bi menafsirkan ayat di atas dengan,“Kami memulai proses penurunan Al Qur’an pada malam Lailatul Qodar”. Al Qur’an diturunkan dalam bentuk satu edisi sempurna pada malam Lailatul Qodar dari Lauhul Mahfuzh ke langit dunia,kemudian setelah itu diturunkan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur sesuai dengan berbagai peristiwa selama dua puluh tiga tahun.Lafadz “Wa maa adrooka” yang terdapat pada ayat kedua surat Al-Qadr menunjukkan bahwa malam Al Qadar merupakan malam yang penuh berkah dan keagungan,sesuai dengan firman Allah SWT, “Ha Mim. Demi kitab(Al Qur’an)yang menjelaskan.Sesungguhnya Kami telah menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi”.[Qs.Ad-Dukhan:1-3].
Dari 10 lafazd “Wa maa adrooka” yang terdapat dalam Al Qur’an,semuanya menunjukkan hal-hal yang agung.



2.Lailatul Qadar berarti malam perencanaan dan penetapan(Lailatut Tadbiri wat Taqdiri) atau

Al Qadr dapat diartikan asy-Syarfu wat Ta'dzim(mulia dan agung)dan juga memiliki arti At-Taqdir wal Qadla' (ketetapan dan keputusan).Disebut demikian karena pada malam itu ditetapkan segala rencana yang akan terjadi untuk satu tahun mendatang,seperti rezeki,untung baik dan buruk,hidup dan mati,turunnya hujan,bahkan seseorang yang akan berangkat haji pun dituliskan pada malam itu,semuanya dituliskan di Lauhul Mahfuzh.Ini sesuai dengan firman Allah SWT,“Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah”.[Qs.Ad-Dukhan: 4].
Kata “Kullu amrin hakim” (Segala urusan yang penuh hikmah) ditafsirkan dengan segala perkara yang berhubungan dengan kehidupan makhluk,seperti: hidup,mati,rezeki,untung baik dan untung buruk.



3.Lailatul Qodar disebut juga dengan malam yang sempit,karena pada malam itu bumi dipenuhi oleh para malaikat.Sesuai dengan firman Allah SWT,“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan”.[Qs.Al Qadar:5].


MAKNA 1000 BULAN

Allah SWT berfirman,“Malam kemuliaan itu lebih baik dari Seribu bulan”.[Qs.Al-Qadr:2]


Makna 1000 bulan dapat dipahami sesuai dengan teks,yaitu:


1.Benar-benar 1000 bulan.

Pendapat ini berdasarkan sebuah hadist yang menyebutkan bahwa suatu ketika Rasulullah SAW menyebutkan kisah empat orang Bani Israil:Ayyub,Zakariya,Hezkiel dan Yosua bin Nun yang menyembah Allah SWT selama 80 tahun,tidak pernah sekedip matapun mereka berbuat maksiat kepada Allah SWT.Lantas para sahabat Rasulullah SAW merasa kagum dengan kisah tersebut.Kemudian Malaikat Jibril datang dan berkata,“Wahai Muhammad,ummatmu kagum dengan mereka yang menyembah Allah SWT selama 80 tahun,sedangkan Allah SWT telah menurunkan kepadamu sesuatu yang lebih baik dari itu.”kemudian Malaikat Jibril membaca surat Al Qadar dan berkata,“Ini lebih mengagumkan bagi engkau dan ummatmu.”Hal itu membuat Rasulullah SAW merasa bahagia.

Argumentasi lain yang mendukungi pendapat ini,pada umat-umat terdahulu,seseorang baru akan dikatakan sebagai seorang ‘Abid (ahli ibadah)bila ia telah menyembah dan berbakti kepada Allah SWT selama 1000 tahun.Karena usia umat Nabi Muhammad SAW yang relatif singkat,maka Allah SWT memberikan keutamaan ibadah 1000 tahun.


2.Nilai 1000 adalah sebuah kiasan yang berarti banyak/tak terhingga.

Jumlah bilangan 1000 selalu digunakan bangsa Arab masa lalu untuk menunjukkan sesuatu yang banyak,seperti yang terdapat dalam ayat: “Salah seorang di antara mereka ingin agar usianya dipanjangkan hingga SERIBU tahun”.[Qs.Al-Baqarah:96].
Maksudnya ingin hidup sampai batas waktu yang tak terhingga.
Untuk pendapat yang kedua ini yang tampaknya lebih mendekati makna Lailatul Qadr,sebab pada malam tersebut merupakan turunnnya berkah,rahmat dan kemuliaan bagi orang-orang yang dimuliakan oleh Allah SWT,dimana hal tersebut adalah suatu fenomena spiritual yang langka terjadi pada seseorang dan merupakan suatu kenikmatan dan anugerah yang tak terhingga serta tak dapat lagi dilukiskan/dikiaskan dengan untaian kalimat indah........Subhanallah!


TANDA-TANDA LAILATUL QADAR

Diriwayatkan dari ‘Ubadah bin Ash-Shamit:“Di antara tanda Lailatul Qadar,suatu malam yang cerah,bersih,tenang,tidak panas dan tidak pula dingin,seakan-akan terdapat bulan yang bersinar,tidak satu bintangpun terbit hingga subuh.”[HR.Ahmad,Al-Baihaqy].

Dari Ibnu ‘Abbas,Rasulullah SAW bersabda,“Lailatul qadr adalah suatu malam yang teduh dan cerah,tidak panas dan tidak pula dingin,pada pagi harinya matahari terbit dengan cahaya lemah memerah.”


WAKTU TERJADINYA MALAM LAILATUL QADAR

Rasulullah SAW bersabda,"Carilah lailatul qadar itu pada malam yang ganjil pada sepuluh akhir dari bulan Ramadhan."[HR.Bukhari]

Hadits dari Ibnu Umar bahwa beberapa orang shahabat bermimpi melihat Lailatul Qadr terjadi pada tujuh malam terakhir bulan Ramadhan.Maka Nabi SAW bersabda,"Aku melihat bahwa mimpi kalian adalah benar pada tujuh malam terakhir.Maka barang siapa mencarinya maka hendaknya dia mencari pada tujuh malam terakhir."[Muttafaq 'alaih].

"Segala Keajaiban milik ALLAH SWT
Segala peristiwa keajaiban yang terjadi pada hambanya pun adalah kehendak-NYA
DIA tidak melihat bentuk dan rupa
Tidak pula melihat pada banyak atau sedikit amalan yang telah kita lakukan
Bila  rahmat-NYA berkehendak turun pada seseorang
Maka yang tidak mungkin akan menjadi nyata tanpa perantara dan tiada lagi hijab
Dan semuanya terjadi diluar batas kemampuan akal pikiran manusia............." 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Silahkan berkomentar yang baik, dan lebih mendekati pada kebenaran"