Bismillaahirrahmaanirrahiim
"Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?" (QS.Adz-Dzaariyat :20-21)
Pernahkah kita menyadari dan berpikir,mengapa tingkat keimanan mengalami fluktuasi (Turun-Naik)?
Pernahkah bertanya pada diri sendiri,mengapa hal itu bisa terjadi?
Pernahkah berusaha untuk mencari penyebabnya?
Pernahkah melihat pada sekitar anggota tubuh ,manakah bukti yang membuat iman kita selalu mengalami perubahan,sehingga keislaman diri kita pun diragukan?
Pernahkah kita menyadari bahwa kita mengaku islam,tetapi tidak mencerminkan suatu sikap/akhlaq islam?
“Ayahku ‘Umar bin Khattab. Bercerita kepadaku sebagai berikut : “Pada suatu hari, ketika kami sedang berada di sisi Rasulullah SAW. Tiba-tiba muncul di hadapan kami seorang laki-laki berpakaian sangat putih, dan berambut sangat hitam. Tidak terlihat padanya bekas perjalanan dan tidak seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Dan ia langsung duduk ke dekat Nabi SAW. Lalu disandarkannya Lututnya ke Lutut Nabi SAW. Dan diletakkannya kedua Telapak Tangannya ke Paha Nabi SAW. Ia berkata : ”Ya Muhammad. Terangkan kepadaku tentang Islam?”
Lalu Rasulullah SAW menjawab, “Islam adalah :
1. Mengakui tidak ada Tuhan, selain Allah dan Muhammad Rasulullah
2. Mendirikan Sholat
3. Mengeluarkan / Membayar Zakat
4. Puasa pada Bulan Ramadhan, dan
5. Haji ke Baitullah. Jika engkau sanggup melaksanakannya”.
Engkau benar ! Kata orang itu.
Ayahku bergumam : ”Kami heran terhadap orang itu, ia yang bertanya, tetapi ia pula yang mengatakan benar”. Kata Ayahku. ”Kemudian orang itu berlalu. Tetapi tidak berapa lama antaranya. Rasulullah SAW. bertanya kepadaku. Tahukah engkau, siapakah yang bertanya tadi ? Jawabku “Allah dan Rasul-Nya yang labih tahu”. Dan Sabda Rasulullah SAW : ”Ia adalah Jibril ! Ia datang kepadamu mengajarkan Agamamu”. (H.R. Muslim)
Pernahkah kita menyadari bahwa kita mengaku islam,tetapi tidak mencerminkan suatu sikap/akhlaq islam?
“Ayahku ‘Umar bin Khattab. Bercerita kepadaku sebagai berikut : “Pada suatu hari, ketika kami sedang berada di sisi Rasulullah SAW. Tiba-tiba muncul di hadapan kami seorang laki-laki berpakaian sangat putih, dan berambut sangat hitam. Tidak terlihat padanya bekas perjalanan dan tidak seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Dan ia langsung duduk ke dekat Nabi SAW. Lalu disandarkannya Lututnya ke Lutut Nabi SAW. Dan diletakkannya kedua Telapak Tangannya ke Paha Nabi SAW. Ia berkata : ”Ya Muhammad. Terangkan kepadaku tentang Islam?”
Lalu Rasulullah SAW menjawab, “Islam adalah :
1. Mengakui tidak ada Tuhan, selain Allah dan Muhammad Rasulullah
2. Mendirikan Sholat
3. Mengeluarkan / Membayar Zakat
4. Puasa pada Bulan Ramadhan, dan
5. Haji ke Baitullah. Jika engkau sanggup melaksanakannya”.
Engkau benar ! Kata orang itu.
Ayahku bergumam : ”Kami heran terhadap orang itu, ia yang bertanya, tetapi ia pula yang mengatakan benar”. Kata Ayahku. ”Kemudian orang itu berlalu. Tetapi tidak berapa lama antaranya. Rasulullah SAW. bertanya kepadaku. Tahukah engkau, siapakah yang bertanya tadi ? Jawabku “Allah dan Rasul-Nya yang labih tahu”. Dan Sabda Rasulullah SAW : ”Ia adalah Jibril ! Ia datang kepadamu mengajarkan Agamamu”. (H.R. Muslim)
Untuk menghayati hadist Rasulullah SAW diatas,cobalah ambil napas dalam-dalam lalu keluarkan perlahan,kemudian rentangkan dan lihatlah telapak tangan anda, dan hadapkan ke raut wajah. Anda akan melihat bahwa telapak tangan terdiri dari lima jari :
1.Jempol (Ibu jari)
2.Telunjuk,
3.Jari Tengah,
4.Jari Manis, dan
5.Kelingking
Akan terlihat bahwa keempat jari (Telunjuk,Jari Tengah,Jari Manis dan Kelingking) mengarah ke depan (Horisontal). Sedangkan Ibu jari/jempol terlihat mengarah ke atas (Vertikal).
Ibu Jari/Jempol merupakan elemen penghubung, yang artinya adalah keyakinan yang kuat dan mendasar dalam wujud keimanan kepada Allah SWT (Habbluminnallah)
Sedangkan empat jari lainnya yang mengarah ke depan (horisontal) mengisyaratkan fungsi empat perangkat penyelenggara dalam hubungan antar makhluk untuk mengisi kehidupannya (Muamallah).
Setiap organ tubuh manusia mengandung arti begitu juga dengan jari, dan setiap arti memiliki makna ,didalam makna terkandung tanda Kebesaran Sang Pencipta. Dan dari tanda Kebesaran Sang Pencipta menumbuhkan keimanan yang kuat.
Telapak-tangan kita dengan kelima jarinya adalah kesempurnaan dalam kesederhanaan. Sempurna dalam fungsi dan sederhana dalam bentuk. Dan hal ini menandakan bahwa Manusia adalah wujud ciptaan teknologi yang Maha canggih sepanjang masa, tak ada teknologi yang lebih canggih dari diri manusia itu sendiri.
Jari menunjukkan suatu perilaku manusia,dimana perilaku ini terwujud dalam RUKUN ISLAM yang menjadi PONDASI TAREKAT / LAKU LAMPAH setiap diri manusia.
Nah, sekarang kita bahas satu-persatu mengenai jari - jemari, cobalah telungkupkan/balikkan arah telapak tangan anda,kemudian perhatikanlah dengan seksama :
1. Kelingking
Ketika kita pandangi jari kelingking akan terlihat seperti bentuk huruf ALIF. Dalam rukun islam yang pertama adalah SYAHADAT.
Syahadat merupakan suatu keyakinan awal pembuka pintu gerbang keimanan serta menuju jalan yang lurus dan menuju kehidupan selanjutnya.
Sekarang coba anda lipat/tekuk jari kelingking kearah dalam/ketengah telapak tangan (bukan pada sisi telapak tangan),sebab manusia berada dalam kehidupan alam tengah (Buwana Tengah),apa yang terlihat ?
Maka jari manis bahkan jari tengah dan telunjuk akan ikut condong/menekuk kebawah/tidak bisa tegak berdiri pada posisinya seperti semula.
Isyarat apa yang dapat kita petik hikmahnya?...Bahwa apabila seseorang yang syahadatnya tidak benar pada realisasinya maka rukun islam yang berikutnya juga tidak akan benar/akan menikung/bengkok.
2. Jari Manis
Ketika kita pandangi jari manis akan terlihat seperti bentuk huruf LAM. Dalam rukun islam yang kedua adalah SHOLAT.
Sholat dalam arti yang luas merupakan perilaku nyata manusia dalam kehidupannya dengan Sang Pencipta dan seluruh makhluk ciptaan-NYA.
Sholat merupakan pencerminan akhlaq manusia yang intinya untuk mencegah perbuatan keji dan mungkar, ketika akhlaq seseorang baik maka ia akan merasakan suatu kemanisan iman. Tetapi apabila akhlaqnya buruk maka ia akan merasakan kegelisahan dan neraka dalam dirinya.
Sekarang coba anda lipat/tekuk jari manis kearah dalam/ketengah telapak tangan,apa yang terlihat?
Maka jari kelingking,jari tengah dan telunjuk akan ikut condong/menekuk kebawah/tidak bisa tegak berdiri pada posisinya seperti semula
Jari manis mengisyaratkan tubuh atau jasad manusia. Sebab dengan tubuh/jasad inilah manusia bisa berbuat,bertindak dan berperilaku .
Sholat merupakan perilaku nyata dalam kehidupan bagi manusia sebagai seorang hamba,dan melalui sholat inilah yang menjadikan manusia mendapat busana kewibawaan,kehormatan,keagungan sehingga bisa menjadi Wali/kekasih Allah SWT dan merasakan kemanisan iman .
Oleh karena itu kita pun sering melihat dijari manis sering diberi perhiasan cincin agar tampak menarik dan menambah kewibawaan seseorang sebagai isyarat busana kebaikan yang harus dipakaikan kepada jasad manusia.
Sholat merupakan perilaku nyata dalam kehidupan bagi manusia sebagai seorang hamba,dan melalui sholat inilah yang menjadikan manusia mendapat busana kewibawaan,kehormatan,keagungan sehingga bisa menjadi Wali/kekasih Allah SWT dan merasakan kemanisan iman .
Oleh karena itu kita pun sering melihat dijari manis sering diberi perhiasan cincin agar tampak menarik dan menambah kewibawaan seseorang sebagai isyarat busana kebaikan yang harus dipakaikan kepada jasad manusia.
3.Jari Tengah
Ketika kita pandangi jari tengah maka terlihat seperti huruf LAM yang menunjukkan TASJID. Dan memiliki bentuk yang paling panjang bila dibandingkan dengan jari yang lainnya.
Rukun Islam yang ketiga adalah ZAKAT.
Zakat adalah tanda penyucian diri seorang hamba yang mewujudkan sikap Habblumminannas,yaitu sikap peduli,rasa kemanusiaan dan kasih sayang terhadap sesama manusia.
Jari tengah mengisyaratkan JIWA manusia ,dimana sifat jiwa selalu mengikuti hawa nafsu,karna itu sangat penting dalam tindakan untuk penyucian jiwa,diantaranya yaitu dengan zakat atau dengan sedekah.
Jiwa memiliki kehidupan yang panjang dan tidak mati ,walaupun jasad mati berkalang tanah,namun jiwa tetap hidup selamanya.
Jiwa bukanlah Ruh ,hakekat Ruh Suci tiada cela dan dosa ,jiwa berasal dari persenyawaan antara Ruh dan Jasad. Jiwa adalah penggerak Nafsu ,karna itu jiwa terkadang disebut juga Nafs/Nafsu.
Tasjid adalah Hidup yang Suci,yaitu dzat yang Maha Pemberi hidup/Sebagai Sumber Hidup,dan Tasjid bertahta pada yang dihidupkan oleh Sang Maha Pemberi Hidup.
Tidak akan ada yang mengenal Sang Pemberi Hidup apabila tidak ada sesuatu yang dihidupkan-NYA.
Sekarang coba anda lipat/tekuk jari tengah kearah dalam/ketengah telapak tangan,apa yang terlihat?
Maka jari manis,jari manis akan ikut condong/menekuk kebawah/tidak bisa tegak berdiri pada posisinya seperti semula,oleh sebab itu apabila seseorang yang selalu mengikuti nafsunya/jiwa,maka jasad akan rusak dan mengalami penyiksaan.
4.Telunjuk
Ketika kita pandangi jari telunjuk maka terlihat seperti huruf HA dan berakhir pada ibu jari/jempol.
Rukun islam yang keempat adalah PUASA.
Telunjuk sering digunakan untuk menunjuk-nunjuk sesuatu ,ketika kita memberikan suatu alamat sebuah jalan kepada orang yang tidak mengetahui,maka jari telunjuk yang berperan untuk menunjukkannya.
Ketika kita marah ,maka jari telunjuk pula yang dipakai untuk menunjukkan suatu kesalahan/keburukan/kelemahan orang lain.
Telunjuk sebagai isyarat manusia yang terdiri lahir dan bathin ,ketika manuia berusaha untuk mencapai suatu kebaikan dan untuk mendapat petunjuk/Hidayah dari Sang Pencipta,maka ibadah puasa yang sering dilakukan,dimana puasa ini melibatkan seluruh ornamen tubuh yang meliputi lahir dan bathin.
Puasa dalam arti secara khusus tidak hanya mengekang kehendak jasad/lahir,tapi yang utama mengekang kehendak dari jiwa.Banyak cara/laku yang dilakukan dalam berpuasa dan tidak hanya dibulan ramadhan,tetapi disetiap gerak hidupnya ,hendaknya dapat berpuasa dari kehendak jiwa.
Apakah yang dapat kita ambil hikmahnya ketika duduk Tasyahud dalam sholat sering mengacungkan jari telunjuk kearah depan sambil digerakkan (ada yang digerakkan keatas-bawah,samping kiri-kanan,dan berputar) ?
Pada hakekatnya manusia adalah makhluk yang dinamis dan diberi anugerah akal,dengan akalnya itulah manusia diwajibkan untuk kritis/jeli dalam setiap perilakunya untuk dapat memilih /membedakan antara baik dan buruk,jalan yang lurus/yang menyesatkan,sehingga manusia tidak terjerumus pada kesyirikan dan tetap berada pada tali agama yang kokoh/jalan yang lurus,walaupun dalam kehidupan ini banyak cobaan/godaan yang membuat manusia merasa terombang-ambing bergerak kesana-kemari dan terperdaya oleh kehidupan duniawi.
5.Jempol (Ibu Jari)
Ketika kita pandangi jari telunjuk maka terlihat seperti huruf HA dan berakhir pada ibu jari/jempol.
Rukun islam yang keempat adalah PUASA.
Telunjuk sering digunakan untuk menunjuk-nunjuk sesuatu ,ketika kita memberikan suatu alamat sebuah jalan kepada orang yang tidak mengetahui,maka jari telunjuk yang berperan untuk menunjukkannya.
Ketika kita marah ,maka jari telunjuk pula yang dipakai untuk menunjukkan suatu kesalahan/keburukan/kelemahan orang lain.
Telunjuk sebagai isyarat manusia yang terdiri lahir dan bathin ,ketika manuia berusaha untuk mencapai suatu kebaikan dan untuk mendapat petunjuk/Hidayah dari Sang Pencipta,maka ibadah puasa yang sering dilakukan,dimana puasa ini melibatkan seluruh ornamen tubuh yang meliputi lahir dan bathin.
Puasa dalam arti secara khusus tidak hanya mengekang kehendak jasad/lahir,tapi yang utama mengekang kehendak dari jiwa.Banyak cara/laku yang dilakukan dalam berpuasa dan tidak hanya dibulan ramadhan,tetapi disetiap gerak hidupnya ,hendaknya dapat berpuasa dari kehendak jiwa.
Apakah yang dapat kita ambil hikmahnya ketika duduk Tasyahud dalam sholat sering mengacungkan jari telunjuk kearah depan sambil digerakkan (ada yang digerakkan keatas-bawah,samping kiri-kanan,dan berputar) ?
Pada hakekatnya manusia adalah makhluk yang dinamis dan diberi anugerah akal,dengan akalnya itulah manusia diwajibkan untuk kritis/jeli dalam setiap perilakunya untuk dapat memilih /membedakan antara baik dan buruk,jalan yang lurus/yang menyesatkan,sehingga manusia tidak terjerumus pada kesyirikan dan tetap berada pada tali agama yang kokoh/jalan yang lurus,walaupun dalam kehidupan ini banyak cobaan/godaan yang membuat manusia merasa terombang-ambing bergerak kesana-kemari dan terperdaya oleh kehidupan duniawi.
5.Jempol (Ibu Jari)
Ibu jari/jempol adalah wujud dari keteguhan iman/hati dari seorang hamba.
Jempol merupakan jari yang dapat berdiri sendiri dan tidak terpengaruh maupun mempengaruhi keempat jari yang lainnya.
Coba sekarang anda tekuk jempol ataupun anda tekuk keempat jari yang lainnya,apa yang terlihat?
maka tidak mempengaruhi jari yang lainnya sehingga tetap berada pada posisi semula.
Rukun Islam yang kelima adalah NAIK HAJI ,BILA MAMPU.
Dalam hal inilah Allah SWT dengan sifat Ar-Rahman dan Ar-Rahim telah memberikan dispensasi/kebijaksanaan kepada manusia untuk tidak memaksakan diri bila tidak mampu secara materi untuk berhaji.Dan apabila manusia yang tidak berhaji ketanah suci maka tidak akan mempengaruhi pula amalan yang lainya.
Manusia tetap akan bisa melaksanakan ibadah yang lainnya/memperoleh suatu kemuliaan/pahala walaupun tidak berhaji ketanah suci. Dan bagi yang belum mampu untuk berhaji,maka berhajilah dengan mengunjungi ibu dan bapak yang melahirkan kita.
Kenapa hanya ada Ibu Jari dan tidak ada Bapak Jari ? ..wah bisa-bisa para bapak-bapak jadi marah niih ,kok ga adil yaa?..hehee
Kenapa pula bentuk jempol paling pendek/kecil tetapi gendut/besar?
Karena manusia terlahir dari pintu gerbang Ibu,dan hanya ibu yang memiliki Rahim sebagai wujud dari sifat Ar-Rahiim dan ibu juga yang memiliki kedekatan serta pengaruh besar dalam mendidik seorang anak.
Bentuk pendek dari ibu jari/jempol adalah cermin keluwesan dan ketegasan. Seorang ibu perlu kuat dalam memelihara anak-anaknya. Seorang ibu perlu kokoh dalam keyakinan, agar tak ragu dalam mendidik anak. Seorang ibu perlu luwes dalam kelembutan dan tegas dalam kasih sayang.
Sebagai ibu mengarahkan dengan keyakinannya, membimbing dengan keteguhannya, menopang dengan kekokohannya dan mengasuh dengan keluwesan geraknya.
"Ingat, telapak tangan anda akan sulit memegang sesuatu tanpa keterlibatan ibu jari." mengisyaratkan betapa pentingnya peran seorang wanita/ibu dalam kehidupan ini.
Ibu jari mengisyaratkan keyakinan/keimanan manusia. ibu jari mengarah ke atas. Ini mengisyaratkan hubungan antara insan dengan Tuhan,antara Pemilik dan yang dimiliki-Nya (Habblumminallah). Dan hanya pada ibu tahta SURGA bersemayam.
Semoga bermanfaat dalam pengenalan diri sebagai tanda kekuasaan Allah SWT.
wah, subhanallah
BalasHapusMasyaallah.... 🙏🙏
BalasHapus