Bismillaahirrahmaanirrahiim
Allaahumma Nur Yaa Hu Tuhu Sirr Tunjung
Rasa sukma musyarafatun datan rusak
Sukma sejati sir campuh ing rasa
Datan kahitang sukma wisesa senter putih paningalku tengen
Sang kumeter paningalku kiwa
Pepayungku Allah kekudungku Nabi pebadongku nyawa jimatku penerima
Iki sukma sirr mani kang jumeneng ana telenge menusa tegese menusa kang ana sak jerone roh idlofi yaiki
Syahadat liyeping pati tan katon murda tan ana katon.
Laa Ilaaha Illamlaah Muhammad Ya Rasulullaah,Lam Alif ngadegning Gusti Allah
ARTINYA :
-Allahumma Nur Yaa Hu Tuhu adalah Nurudz dzat atau Nurullah yang Agung/Mulia tiada bandingannya,tiada yang menyerupainya.
-Sirr Tunjung adalah rasa sejati/sejatinya rasa.
-Rasa sukma Musyarafatun datan rusak adalah rasa hidup yang tunggal mulya sendiri tanpa ada sesuatu yang memulyakannya ,yang mulya selamanya tiada berkesudahan dan tidak rusak
-Sukma sejati sing campuh ing rasa adalah hidup sejati yang telah menyatu dengan rasa Allah(Rasulullah) sehingga tidak bisa dibedakan lagi,seperti bercampurnya Dzat dan Sifat.
-Datan kaetang sukma wisesa adalah bukan satu,bukan dua yang tidak pernah berganti-ganti yaitu yang disebut sukma Rohullah (Ruh Al-Quds) yang menguasai semua hidup.
-Senter putih paningalku tengen adalah getar putih/suci yang bertempat di otak jalan keluar masuknya lewat mata kanan yang disebut dengan nafsu muthmainah
-Sak kumeter paningalku kiwa adalah getar putih yang bertempat diotak ,keluar masuknya lewat mata kiri yang disebut juga dengan nafsu muthmainah
-Pengayungku Allah adalah Pelindungku Allah
-Kekudungku nabi adalah suri teladanku Nabi
-Pebadongku nyawa adalah hidupku karena nyawa
-Jimatku penerima adalah kekuatanku datang dari Allah
-Iki sukma sirr mani kang jumeneng ana telenge manusa tegese menusa kang ana sak jerone roh idlofi adalah Roh Idlofi yang menghidupi seluruh badan manusia bertempat didalam lubuk hati atau disebut pusatnya Roh Idlofi.
-Syahadat liyeping pati tan katon murdo tan ana katon adalah apabila seseorang telah mengerti dan merasakan sejatinya hidup dan sejatinya kematian dan mengerti yang disebut dengan hidup didalam kematian atau mati didalam kehidupan pada hakekatnya adalah tiada yang lain kecuali hanya Allah yang Esa.
NB : Amalan diatas hanya sebagai wawasan perbendaharaan peninggalan para leluhur yang sudah mencapai kesempurnaan,bahasa yang digunakan sesuai bahasa daerah yang bersangkutan.
Bagi yang ingin mengamalkannya,bukan dengan banyaknya anda melakukan jumlah wirid,karena setiap wirid akan mendatangkan khodam,yang dikhawatirkan tidak sesuai dengan karakter yang mewiridkannya ,tapi resapi kedalam hati dan dipahami.
Pada hakekatnya ALLAH SWT tidak menganjurkan kita untuk wirid,tetapi Dzikrullaah,anda harus bisa membedakan antara wirid dan Dzikir.
Setiap wirid menghasilkan warid yang ujung-ujungnya adalah khodam.
0 komentar:
Posting Komentar
"Silahkan berkomentar yang baik, dan lebih mendekati pada kebenaran"