content top



JADILAH SEORANG PEMIMPIN DAN BUKAN MENJADI SEORANG PEMIMPI

Bismillaahirrahmaanirrahiim


Ingatlah, ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku akan menciptakan di muka bumi seorang khalifah." 
Para malaikat serentak berkata, 'Apakah Engkau hendak menciptakan di muka bumi (makhluk) yang akan melakukan kerusakan dan akan menumpahkan darah di dalamnya, padahal kami senantiasa bertasbih dengan menyanjung-Mu dan mensucikan-Mu?' 
Seraya Allah menjawab, "Sungguh Aku lebih mengetahui apa-apa yang tidak kalian ketahui."  
(QS. Al-Baqarah :30).


Sebelum memahami uraian selanjutnya,perlu kita  ketahui terlebih dahulu akar kata dan makna dari kata KHALIFAH/PEMIMPIN.

خليفة  (Khalīfah) diartikan sebagai PENGGANTI / PERWAKILAN / PEMIMPIN 
Khalifah juga sering disebut sebagai Amir al-Mu'minin (أمير المؤمنين)  atau PEMIMPIN YANG BERIMAN

Fungsi Manusia sebagai khalifah di bumi, yaitu:
1.Menjadi pemimpin, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang orang lain.
2.Memelihara, memakmurkan, melestarikan alam, mengambil manfaatnya, menggali, mengelola alam demi terwujudnya dan kesejahteraan seluruh umat manusia.
 
Dalam bahasa Indonesia pemimpin,  berasal dari kata dasar  PIMPIN.  Seorang pemimpin secara umum sering disebut penghulu, pemuka agama/masyarakat, pelopor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala negara/pemerintahan, penuntun, raja, dan sebagainya.

"Menurut arti secara umum PEMIMPIN adalah suatu peran manusia yang hidup didalam kehidupan dari seorang pribadi yang memiliki segala kemampuan,meliputi,kecerdasan,keterampilan dan kelebihan, sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain/lingkungan alam sekitar untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan (Bisa tujuan baik/buruk). "



Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki sikap:

1.Loyalitas, seorang pemimpin harus mampu membangkitkan loyalitas rekannya/lingkungan sekitar dan memberikan loyalitasnya dalam kebaikan.
2.Edukasi, seorang pemimpin mampu untuk mengajarkan/mendidik  rekan-rekannya dan mewariskan pengetahuan yang bermanfaat pada rekan-rekannya.
3.Advice, memberikan saran dan nasehat dari permasalahan yang ada untuk pencapaian suatu solusi.
4.Disiplin, memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan dalam setiap aktivitasnya.
5.Bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain
6.Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual : Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas  yang berkaitan  dengan pekerjaan lain.
7.Mediator : Konflik didalam satu tubuh yang dipimpin selalu terjadi pada kehidupan. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).
8.Pemimpin adalah politisi dan diplomat: Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi/upaya perdamaian. 

 



Kriteria Pemimpin Sejati yaitu:

1. Visioner: Punyai tujuan pasti dan jelas serta tahu kemana akan membawa para pengikutnya. Tujuan Hidup Anda adalah Poros Hidup Anda. 

2. Sukses Bersama: Membawa sebanyak mungkin pengikutnya untuk sukses bersamanya.
Pemimpin sejati bukanlah mencari sukses atau keuntungan hanya bagi dirinya sendiri, namun ia tidak kuatir dan takut serta  terbuka untuk mendorong orang-orang yang dipimpin bersama-sama dirinya meraih kesuksesan bersama.

3. Mau Terus Menerus Belajar dan Diajar : Banyak hal yang harus dipelajari oleh seorang pemimpin jika ia ingin terus  dihargai oleh para pengikutnya. Punya hati yang mau belajar/menerima saran,kritikan dari orang lain tanpa memandang status dan mau belajar dari pengalaman diri dan orang-orang lain.

4. Mempersiapkan Calon-calon Pemimpin Masa depan: Pemimpin Sejati bukanlah orang yang hanya menikmati dan melaksanakan kepemimpinannya seorang diri . Namun, lebih dari itu, dia adalah seorang  yang mempersiapkan pemimpin berikutnya untuk regenerasi di masa depan. 




Di dalam Islam seorang pemimpin haruslah mempunyai sifat:


1.S1DDIQ artinya jujur, benar, berintegritas tinggi dan terjaga dari kesalahan

2.FATHONAH artinya cerdas, memiliki intelektualitas tinggi dan professional

3.AMANAH artinya dapat dipercaya, pada bidang tugasnya dan sesuai dengan apa yang dijanjikannya.

4.TABLIGH artinya senantiasa menyampaikan risalah kebenaran, tidak pernah menyembunyikan apa yang wajib disampaikan, dan komunikatif.
Bertanggung jawab, Berorientasi pada sasaran, Tegas, Memberi Teladan, Dapat membangkitkan semangat, Setia, Murah hati, Rendah hati, Mampu berkomunikasi, Dapat mempersatukan, serta Dapat mengajak. suka menolong, tidak kikir dan ramah tamah,bermoralitas tinggi,mengorban segala sesuatu demi rakyat ,ramah tamah dan sopan santun,sederhana dalam penghidupan,bebas dari kebencian dan permusuhan,tanpa kekerasan,sabar, pemaaf,tidak menentang dan tidak menghalang-halangi suatu proses tertentu.



Prinsip-Prinsip Dasar Kepemimpinan :

1. Seorang yang belajar seumur hidup : Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya, belajar melalui membaca,  observasi/Penglihatan, dan mendengar. pengalaman yang baik/buruk sebagai bahan untuk belajar.

2. Berorientasi pada pelayanan : Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani. Dalam memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik,bukan pada keinginan untuk dilayani dan pemasukan materi saja.

3. Membawa energi yang positif : Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan bersama-sama.


Oleh karena itu, seorang pemimpin harus dapat menunjukkan energi yang positif, seperti;


a. Percaya pada orang lain : Seorang pemimpin haruslah mempercayai orang lain , sehingga mereka mempunyai motivasi dan mempertahankan pekerjaan yang baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian dan bukan pada prasangka negatif.

b. Keseimbangan dalam kehidupan : Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya dimuka bumi. Berorientasi kepada prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kehidupan dunia dan akherat.

c. Melihat kehidupan sebagai tantangan :  Dalam hal ini tantangan berarti kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuwensinya. Sebab kehidupan adalah suatu tantangan,dan setiap orang ingin mempunyai rasa aman yang datang dari dalam diri sendiri ataupun dari luar dirinya. 
Rasa aman tergantung pada inisiatif, ketrampilan, kreatifitas, kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan.

d. Sinergi : Sinergi adalah suatu proses kerja sama dengan orang lain untuk saling memberi manfaat kebaikan antara kedua belah pihak/sesamanya dan alam sekitar.  

e. Latihan mengembangkan diri sendiri : Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai pengembangan dan keberhasilan dirinya. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses kehidupan secara alami saja.
Sebab suatu perubahan tidak akan terwujud bila tidak diawali oleh  perubahan dari dalam diri pribadinya .


Setelah membaca uraian diatas ,dalam hal ini saya ingin mengajak kepada semua pembaca untuk bisa memahaminya secara khusus,yaitu pada hakekatnya kita semua adalah pemimpin,minimal pemimpin bagi diri pribadi sendiri,memimpin setiap gerak laku pribadi dari anggota tubuh.

عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم؛ أَنَّهُ قَالَ : أَلاَ كُلُّكُمْ رَاعٍ. وَكُلُّكُمْ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ. فَاْلأَمِيْرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ، وَهُوَ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ. وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ، وَهُوَ مَسْئُوْلٌ عَنْهُمْ. وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ، وَهِيَ مَسْئُوْلَةٌ عَنْهُمْ. وَالْعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ، وَهُوَ مَسْئُوْلٌ عَنْهُ. أَلاَ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ. وَكُلُّكُمْ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

Rasulullah SAW bersabda. "Ketahuilah,setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban dari apa yang dipimpinnya. Seorang pimpinan negara/raja adalah pemimpin dan ia akan dimintai pertanggungjawaban dari apa yang dipimpinnya. Seorang laki-laki adalah pemimpin di keluarganya dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. Seorang wanita adalah pemimpin di rumah suaminya, dan ia akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang dipimpinnya. Seorang  pembantu adalah pemimpin pada harta tuannya (majikannya), dan ia bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya."  (HR Bukhari, Muslim, Turmudzi, Abu Daud dan Ahmad bin Hambal) 

Sesuatu yang dianggap dalam sekala kecil bisa berdampak dan efeknya meluas pada skala yang besar,karna itu marilah kita sama-sama belajar untuk menjadi pemimpin dalam sekala yang kecil dulu yaitu diri sendiri.

 “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (QS.Ar-Ra’du : 11)


Salam...




0 komentar:

Posting Komentar

"Silahkan berkomentar yang baik, dan lebih mendekati pada kebenaran"



Semua Manusia akan rusak,kecuali yang Berilmu... Orang yang berilmu pun akan rusak ,kecuali orang yang beramal... Orang yang beramal juga akan rusak ,kecuali orang yang Ikhlas (Imam Al-Ghozali)