Bismillaahirrahmaanirrahiim
قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ
Katakanlah: ‘Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam,tiada sekutu bagi-Nya, dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)”. (QS. Al-An’am : 162-163)
Ketika kita berbicara,mendengar dan melakukan suatu amal perbuatan,terbersit dalam hati ,"Apakah saya sudah benar-benar Ikhlas?"
Bagaimanakah wujud Ikhlas dan Hakekat Ikhlas itu?"
Bagi saya pribadi Ikhlas sangat mudah untuk diucapkan tapi sering kali sulit diwujudkan secara nyata,suatu saat kita akan mengatakan saya ikhlas atas perbuatan yang kulakukan kepada orang lain,tapi disuatu saat yang lain terkadang kita mengatakan kepada orang yang lainnya lagi bahwa saya pernah melakukan suatu perbuatan kebaikan kepada orang tersebut,bahkan tidak jarang pula menonjolkan dengan rasa bangganya terhadap perbuatan yang kita lakukan tersebut.
"Dan tidaklah mereka diperintah kecuali agar mereka hanya beribadah/menyembah kepada Allah saja, mengikhlaskan keta'atan pada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan hanif (lurus)...". (QS. Al-Bayyinah: 5)
Dan kita pun selalu diingatkan dalam do'a Iftitah ketika sembahyang sholat, "...Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil’aalamiin."(QS. Al-An’am : 162)
Apakah yang dimaksud dengan Ikhlas ?
Kata Ikhlas dalam bahasa arab adalah mashdar / kata dasar dari akhlasa ( أخلص ) yang artinya memurnikan, atau dapat diartikan bersih,suci dan lurus.Sedangkan seorang hamba yang ikhlas
disebut Mukhlishin.
Kedudukkan ikhlas bagi seorang hamba sangat penting setelah IMAN.
Antara Iman dan Ikhlas adalah dua hal yang berkaitan erat,dan merupakan satu kesatuan yang bersifat ghoib ,terletak di HATI.
Iman dan Ikhlas adalah Rahasia Hati bagi setiap insan,manusia tidak akan bisa mengetahui kadar iman dan ikhlas terhadap manusia/sesamanya,hanya Allah SWT yang mengetahui isi hati setiap hamba ciptaan-NYA.
Ikhlas adalah suatu penyelarasan antara raga dan bathin/hati/ruh,sebab Ikhlas adalah Ruhnya amal perbuatan.
Ikhlas yang menghidupkan amal perbuatan seseorang agar bisa berbuah dan bercabang.
Bagaimanakah wujud ikhlas dan dimanakah Jalannya Ikhlas ?
Saya akan memberikan bukti tanda kekuasaan Allah SWT yang ada didalam tubuh manusia,sehubungan dengan pengertian hakekat Ikhlas. Namun sebelum kita mengetahui bagaimana wujudnya dan dimana jalannya ikhlas ,marilah simak hadist berikut ini :
Sulaiman bin Yasar berkata, “Ketika orang-orang berpencar dari hadapan Abu Hurairah, setelah itu Natil, seorang penduduk Syam, bertanya, “Wahai Syaikh, ceritakanlah kepada kami hadits yang pernah kamu dengar dari Rasulullah SAW!”
Dia menjawab, “Ya, saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya manusia yang pertama kali dihisab pada hari Kiamat ialah orang yg mati di peperangan, lalu diperlihatkan kepadanya kenikmatan sehingga ia mengetahuinya dengan jelas.
Lalu Dia bertanya, ‘Apa yang telah kamu lakukan di dunia, wahai hamba-Ku?
dia menjawab, ‘Saya berjuang dan berperang demi Engkau ya Allah sehingga saya mati syahid.’
Allah berfirman: ‘Dusta kamu, sebenarnya kamu berperang bukan karena untuk-Ku, melainkan agar kamu disebut sebagai orang yang berani. Kini kamu telah menyandang gelar tersebut.’ Kemudian diperintahkan kepadanya supaya dicampakkan dan dilemparkan ke dalam neraka.
Dan didatangkan pula seseorang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya, lalu diperlihatkan kepadanya kenikmatan sehingga ia mengetahuinya dengan jelas.
Allah bertanya: ‘Apa yang telah kamu perbuat? ‘
dia menjawab, ‘Saya telah belajar ilmu dan mengajarkannya, saya juga membaca Al Qur’an demi Engkau.’
Allah berfirman: ‘Kamu dusta, akan tetapi kamu belajar ilmu dan mengajarkannya serta membaca Al Qur’an agar dikatakan seorang yang mahir dalam membaca, dan kini kamu telah dikatakan seperti itu, kemudian diperintahkan kepadanya supaya dia dicampakkan dan dilemparkan ke dalam neraka.
Dan seorang laki-laki yang di beri keluasan rizki oleh Allah, kemudian dia menginfakkan hartanya semua, lalu diperlihatkan kepadanya kenikmatan sehingga ia mengetahuinya dengan jelas.’
Allah bertanya: ‘Apa yang telah kamu perbuat dengannya? ‘
dia menjawab, ‘Saya tidak meninggalkannya sedikit pun melainkan saya infakkan harta benda tersebut di jalan yang Engkau ridhoi.”
Allah berfirman: ‘Dusta kamu, akan tetapi kamu melakukan hal itu supaya kamu dikatakan seorang yang dermawan, dan kini kamu telah dikatakan seperti itu.’ Kemudian diperintahkan kepadanya supaya dia dicampakkan dan dilemparkan ke dalam neraka.“
(HR. Muslim, An-Nasai dan Ahmad)
Dari hadist diatas yang menjadi jalannya/sarana/keluar-masuknya keikhlasan dari seseorang adalah lubang yang ada ditubuh manusia.
Manusia memiliki sembilan lubang tubuh,yaitu :
1.Lubang mata ada dua
2.Lubang Hidung ada dua
3.Lubang Telinga ada dua
4.Lubang Mulut ada satu
5.Lubang Kemaluan ada satu
6.Lubang Dubur ada satu
Total = ada 9 lubang tubuh,yang disebut juga sebagai wali 9 yang hakiki,sebab ke-9 lubang tubuh inilah yang menjadikan manusia bisa menjadi WALIYULLAH atau bisa menjadi WALISYETAN.
Kemudian wujud ikhlas adalah kotoran yang keluar dari lubang tubuh manusia tersebut.
Penjelasannya:
Pada dasarnya lubang tubuh pada manusia digunakan sebagai jalan keluar masuknya syetan (sinyal sumber kejahatan).
Walaupun semua manusia telah terlahir didalam dirinya disertai qorin dari golongan Jin/Syetan,namun apabila tidak ada sinyal/gelombang elegtromagnetik dari luar yang memberikan rangsangan pada ke-9 lubang tubuh manusia ,maka Jin/Syetan ini tidak akan berpengaruh untuk mempengaruhi manusia kepada jalan keburukan.
-Dua lubang mata manusia yang menjadikan manusia memandang pada suatu alasan kebaikan,kekayaan,kehormatan,riya',ujub,dll
-Dua lubang telinga manusia yang menjadikan manusia mendengar pada suatu alasan kebaikan,kekayaan,kehormatan,riya',ujub,takabur,dll
-Dua lubang Hidung manusia yang menjadikan manusia mencium wanginya aroma pada suatu alasan kebaikan,kekayaan,kehormatan,riya',ujub,takabur,dll
-Satu lubang mulut manusia yang menjadikan manusia menceritakan segala perbuatan kebaikan yang pernah dilakukannya,sehingga menjadikannya suatu alasan kebaikan,kekayaan,kehormatan,riya',ujub,takabur,dll
-Satu lubang pada kemaluan yang menjadikan manusia bernafsu berbuat kebaikan dengan alasan kebaikan,kekayaan,kehormatan,riya',ujub,takabur,dll
-Satu lubang dubur yang menjadikan manusia menganggap sepele/rendah pada orang lain,ia berbuat kebaikan dengan maksud untuk menjatuhkan/mencekal orang lain dengan alasan untuk kebaikan,kekayaan,kehormatan,riya',ujub,takabur,dll
Bila kita perhatikan suatu kotoran yang keluar dari ke-9 lubang tubuh manusia ,itulah sebagai penangkal dari sifat keburukan tadi ,dan sebagai tanda bagi kekuasaan Allah SWT bahwa ternyata Ikhlas itu seperti halnya suatu kotoran ,yaitu sesuatu yang secara umum tidak disenangi manusia,karena memang sulit melakukannya tapi memiliki dampak kebaikan yang luar biasa bagi tubuh manusia.
Sebagai contoh yang mudah dan nyata wujudnya bila kita ingin mengetahui hakekat ikhlas ,yaitu ketika kita BAB (Buang Air Besar).
Apakah yang dirasakan dari lubang tubuh yang lainnya?
Dan apa pula yang dirasakan ketika manusia menderita sembelit ,sehingga tidak bisa buang air besar?
Nah ,dari contoh diatas semoga kita semua dapat berpikir dan mengambil kesimpulan sesuai versi jawaban masing-masing pribadi.
Al-Junaidy berkata Ikhlas adalah rahasia antara Allah dan hamba,dan tidak diketahui oleh malaikat (sehingga dia menuliskannya), syetan (sehingga dia merusaknya), dan hawa nafsu (sehingga cenderung mengotorinya)
“Iblis menjawab: “Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, Kecuali hamba-hamba-Mu yang ikhlas di antara mereka” (QS. Shad : 82-83).
3 komentar:
articles of interest ... appropriate for us as Muslims musings ....
This is a very good article .. Thank you .. have a great day!.! happy blogging ...
Makasih postingannya..dapat memberi pencerahan.Semoga kita jadi hamba yang ikhlas....amin
Posting Komentar
"Silahkan berkomentar yang baik, dan lebih mendekati pada kebenaran"